A.latar Belakang
Setiap ilmu
pengetahuan akan menghasilkan teknologi yang kemudian akan diterapkan pada
masyarakat.Proses ilmu pengetahuan manjadi sebuah teknologi yang benar-benar
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tentu tidak terlapas dari si
ilmuwannya.seorang ilmuwan akan dihadapkan pada kepentingan-kepentingan pribadi
ataukah kepentingan masarakat akan membawa pada persoalan etika keilmuwan serta
membahas masalah bebas nilai.Untuk itulah tanggung seorang ilmuwan haruslah
dipupuk dan berada di tempat yang tepat.
Pernyataan di atas berkaitan dengan wewenang
penjelajahan sains, kaitan ilmu dengan moral, nilai yng menjadi acuan seorang
ilmuwan, dan tggung jawab social telah menempatkan aksiologi ilmu pada posisi
yng sangat penting.
B.Tujuan
Untuk mngetahui :
1. Apa itu aksiologi?
2. Sebagai pengetahuan mengenai dan nilai
kegunaan ilmu
C.metode
Metode pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
aksiologi
Menurut bahasa yunani, aksiologi bersal
dari kata aksios artinya nilai dan logos arti ilmu. Menurut kamus bahasa
Indonesia adalah ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-
nilai khususnya etika. Aksiologi ilmu terdiri dari nilai- nilai
yang bersifat normative dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan
sebagaimana dijumpai dalam kehidupan yang menjelajahi berbagai kawasan seperti
kawasan social, kawasan simbolik, atau fisik material. Jadi, aksiologi adalah
teori tentang niali. Berikut ini dijelaskan beberapa definisi aksiologi:
A.menurut
suriasumantri aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh.
B.menurut
wibisono aksiologi adalah nilai- nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan
moral sebagai dasar normative penelitian dan pengalian, serta penerapan ilmu.
C.menurut
scheleer dan lagefed aksiologi adalah suatu teori dasar tntng tindakan, tetapi
lebih sering dikontraskan dengan deontology,yaitu suatu teori mengenai tindakan
baik secara moral. Lagefed memberikan pendapat bahwa aksiologi terdiri dari dua
hal utama, yaitu etika dan estetika. Etika merupakan bagian filsafat nilai yang
membicarakan prilaku orang. Sedangkan estetika adalah bagian filsafat tentang
nilai dan penilaian yang memandang dari sudut indah dan jelek.
D.menurut
kattsoss aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang
umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
E.menurut
bramel, aksiologi terbagi menjadi tiga bagian:
1. Moral conduct yaitu tndakan moral bidang
melahirkan disiplin khusus yaitu etika.
2. Esteticexpresion yaitu ekspresi keindahan
bidang melahirkan keindahan
3. Sosiopolitical life, yaitu kehidupan soisal
politik yang akan melahirkan filsafat social politik.
B.
Ilmu dan moral
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia. Karena dengan
ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bias terpenuhi secara lebih cepat
dan mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak bias dipungkiri bahwa peradaban
manusia sangat berhutang kepada ilmu. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk
membantu manusia dalam mencapai tujuan idupnya.
Ilmu tidak hanya berkah dan penyelamat bagi manusia, tapi juga bias
bencana bagi manusia. Misalnya pembuatan bom yang ada awalnya memudahkan unutk
kerja manusia. Namun, kemudian digunakan untuk hal- hal yang nersifat negative
yang menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri. Disinilah ilmu harus diletakan
secara proposional dan memihak kepada nilai- nilai kabaikan dan kemnsiaan sebab
jika ilmu tidakn berpihak kepada nilai- nilai yang terjadi bencana dan
malapetaka
Disinilah masalah moral muncul kembali dalam kaitannya dengan fakor
lain. Kalau dalam tahap kontempolasi moral berkaitan dengan metafisika maka
dalam tahap manipulasi ini masalah moral berkaitan dengan cara engunaan ilm
pengetahuan. Atau secara filsafati dalam tahap penerapan konsep terdapat
masalah moral ditinjau dari segi aksiologi keilmuwan.
C.kategori dasar aksiologi
Terdapat dua kategori dasar aksiologi:
a. Objectivism yaitu penilaian terhadap
sesuatu yang dilakukan apa adanya sesuai dengan keadaan objek yang dinilai.
b. Subjekitivm yaitu penilaian terhadap
sesuatu dimana dalam proses penilain usnur intuisi ( perasaaan).
Dari sini muncul 4 pendekatan etika:
i.
Teori nilai
intuitif
ii.
Teori nilai rasional
iii.
Teori nilai alamiah
iv.
Teori nilai emotif
Teori nilai
intuitif
Teori berpandangan bahwa sukar jika
bisa dikatakan mustahil didefinisikan suatu perangkat nilai yang absolute.
Bagaimanapun juga suatu perangkat nilai yang absolute yang bersifat obyektif.
Nilai ditemukan melalui intusisi karena ada tatanan moral yang bersifat baku.
Mereka menegaskan nilai eksis sebagai piranti obyek atau menyatu dalam hubungan
antar obyek. Dan faliditas dari nilai tidak bergantung pada eksistensi atau
prilaku manusia.
Teori nilai
rasioanal
Bagi mereka janganlah percaya pada nilai yang bersifat obyektif dan
murni independent dari manusia. Nilai tersebut ditemukan sebagai hasil dari
penawaran manusia. Jadi denan nalar atauperantuhan nilai ultimo, obyektif,
abslut yang seharusnya mengarahkan prilakunya.
Teori nilai
alamiah
Nilai menurtnya diciptakan manusia
bersama dengan kebutuhan- kebutuhan dan hasrat yang dialaminya. Nilai adalah
produk biososial, aktefak manusia, yang diciptakan, dipakai, diuji oleh
individu dan masyarakat untuk melayani membimbing rilaku manusia. Nilai seara
umum hakikatnya bersifat subyektif, bergantung pada kondisi manusia.
Teori nilai
emotif
Tori ini memamdang bahwa konsep
moral dan etika bukanlah keputusan factual tetapi hanya merupakan ekspresi
emosi dan tingkah laku. Nilai tidak lebih dari suatu opini yang tidak bisa
verifikasikan sekalipun diakui baha penilitina menjadi bagian penting dari
tindakan manusia.
C.ETIKA
Etika
merupakan dalah satu cabang filsafat tertua. Setidaknya ia telah menjadi
pembahasan menarik sejak masa Socrates dan para kaum shofis. Disitu
dipersoalkan masalah kebaikan, keutaman, keadilan dan sebagainya. Etika sendiri
dalam buku etika dasar yang ditulis oleh franz magnis suseno diartkan sebagai
pemikiran kritis, sistematis, dan mendasar tentang ajaran- ajran dan pandangan
moral. Etika tidak menghasilakn suatu kebaikan perintah dan larangan, melainkan
sebuah pemikiran yang kritis dan mendasar. Tujuan dari etika adalah agar
manusia mengetahui dan mempu mempertaggung jawabkan apa yang ia lakukan. Tempat
teori dalam perkembangan sejarah etika sebagai system filsafat moral yaitu :
hedonism, eudemonisme, utiliterisme, dan deontlogi. Hedonism adalah pandangan
moral yang menyamakan baik menurut pandanmgan moral dengan kesenangan.
Eudomonisme adalah menegaskan setiap kegiatan manusia mengejar tujuan. Dan
tujuan manusia adalah kebahagiaan. Utilitarisme adalah berpendapat bahwa tujuan
hokum adalah memajukan kepentingan warga Negara dan bukan memaksakan perintah
ilahi atau melindungi apa yang disebut kodrati. Deontology adalah pemikiran
tentang moral yang diciptakan oleh imanuel kant. Menurut kant yang bisa disebut
baik dalam arti sesungguhnya adalah kehendak baik. Semua hal lain disebut baik
secara terbatas atau dengan syarat.
D.estetika
Estetika
adalah salah satu cabang filsafat secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut adalah sebuah filosifi yan mempelajari nilai- nilai
seonosris, yang kadangf dianggap sebagai penilaian sentimem dan rasa. Estetika
merupakan cabang yang sangat dekat filosofiseni.
E.Sikap Ilmuwan
Sikap
seorang ilmuwan dalam menghadapi cara berfikir yang keliru pada hakekatnya
adalah manusia yang biasa berfikir dengan teratur dan teliti.Bukan saja jalan
pikiranya yang mengalir melalui pola-pola yang teratur namun segenap materi
sebagai bahan pemkirannya dikaji dengan teliti.Disinilah kelebihan seorang
ilmuwan dibandingkan dengan cara berfikir orang awam .
Kumpulan
dari pengetahuan yang teruji kebenarannya secara ilmiyah.Menurut Endrotomodalam
ilmu dan teknologi,ilmu merupakan suatu aktifitas tertentu untuk menghasilkan
pengeyahuan tertentu.Fungsi ilmu:
1.menjelaskan,contohnya
menjeleskan semua fenomena kejadian alam.
2.Memprediksi,memprediksi
segala sesuatu yang akan terjadi.
3.Mengontrol atau mengendalikan,dari hasil prediksi maka kita dapat
mengontrol atau mengendalikan sesuatu yang akan terjadi
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan
bagi kehidupan manusia,kajian tentang nilai-nilai khususnya etika,ilmu
menghasilkan tegnologi yang akan diterapkan dimasarakat. Teknologi dalam
penerapan nya dapat menjadi berkah dan penyelamat bagi manusia .
Tori
tentang nilai dalam filsafat mangcu pada permasalahan etika dan estetika dimana
makna etika memiliki dua arti yaitu merupakan suatu kumpulan pengetahuan
mengenai penilain terhadap perbuatn manusia dan suatu predikat yang dipakai
untuk membedakan perbuatan,tingkahlaku,atau yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar